Petani Binaan PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Dalam Anugerah Daya Saing Produk Pertanian
Recent searches
Quick Links
•
Petani Binaan PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Dalam Anugerah Daya Saing Produk Pertanian
Penerapan sistem jaminan mutu dan sertifikasi pada produk beras organik sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang sampai ke tangan konsumen memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi.
Sistem ini membantu mengawasi seluruh proses dari hulu hingga hilir, mulai dari metode pertanian yang digunakan, perlakuan terhadap tanah dan tanaman, hingga proses pengemasan dan distribusi.
Dengan memproduksi beras organik yang bersertifikasi, menciptakan keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan sosial, yang sejalan dengan nilai perusahaan untuk menghargai bumi dan manusia.
Atas komitmen menerapkan sistem jaminan mutu dan sertifikasi, Produk Beras System Rice Intensification (SRI) Organik dari Kelompok Tani Bangka Mofu’u binaan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, menerima penghargaan dalam Anugerah Daya Saing Produk Pertanian.
Penghargaan ini diberikan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai pengakuan atas penerapan sistem jaminan mutu dan sertifikasi organik pada produk pertanian tersebut. Penghargaan diserahkan di Tanaris Cafe, Jl Juanda, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (14/8/2024).
Data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menyatakan produk beras organik lokal mengalami peningkatan permintaan sebesar 25% dalam tahun terakhir, menunjukkan tren positif terhadap produk yang dihasilkan dengan metode berkelanjutan. Penghargaan ini menambah daftar prestasi yang diraih petani binaan PT Vale, yang sebelumnya juga telah mendapatkan pengakuan di tingkat regional atas praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Head of Mine Project IGP Morowali, Wafir menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menurutnya, penghargaan ini tentu semakin memacu perseroan untuk senantiasa meningkatkan kualitas produksi petani binaan PT Vale, sekaligus semakin mendorong sinergi bersama untuk mewujudkan produksi pertanian sehat dan ramah lingkungan dengan menggunakan pola SRI Organik.
“Penghargaan ini mencerminkan kekuatan dan keberhasilan kemitraan antara perusahaan dan para petani. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kemampuan dan kapasitas petani lokal,” ujarnya
Wafir menuturkan, bagi PT Vale penerapan pertanian berkelanjutan sangat penting, hal tersebut sejalan dengan nilai-nilai perseroan yang menghargai bumi dan masyarakat.
“Kami percaya bahwa produk berkualitas hanya bisa dihasilkan melalui sistem pertanian yang seimbang dengan alam. Sesuai dengan nilai-nilai perusahaan kami, program pertanian sehat dan ramah lingkungan hadir sebagai upaya menghargai dan melestarikan bumi serta meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan terus meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan, kami berharap dapat memperluas jangkauan dampak positif kami,” tuturnya.
Wafir berharap tidak saja sektor pertanian mendapat pengakuan, kedepan diharapkan produk UMKM binaan PT Vale IGP Morowali lainnya akan mendapatkan pengakuan serupa dari pemerintah dan lembaga terkait.
“Keberhasilan ini adalah langkah awal dari berbagai upaya yang kami lakukan. Kami berharap lebih banyak produk dari program binaan kami dapat meraih prestasi serupa,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bangka Mofu’u, Surya Darma, menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Vale atas dukungan dan bimbingan yang telah diberikan.
“Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Awalnya kami ragu apakah pertanian organik bisa berhasil di desa kami. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari PT Vale, kami berhasil membuktikan bahwa beras organik kami mampu bersaing di pasar,” ungkapnya.
Surya menambahkan, penghargaan ini memberikan dorongan besar bagi pihaknya untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas produksi.
“Kami percaya bahwa beras organik adalah masa depan pertanian, dan kami bertekad untuk terus menghasilkan produk yang berkualitas dan ramah lingkungan,”imbuhnya.
Berdasarkan data, tercatat hingga Juni 2024 jumlah petani padi binaan PT Vale IGP Morowali yang telah terlibat sebanyak 44 petani yang berada di enam desa binaan yakni Desa Kolono, Ululere, Bahomoahi, Bahomotefe, Onepute Jaya, dan Desa Le-le dengan total lahan garap seluas 11,03 Hektar (Ha). Dari luasan tersebut, 8,5 ribu kilogram beras telah diproduksi dan dipasarkan.
Pada tahun 2023, 6,8 Ha lahan sawah organik binaan PT Vale IGP Morowali telah mendapatkan sertifikasi organik dari lembaga INOFICE. Melanjutkan pencapaian tersebut, perusahaan berencana mendapatkan sertifikasi organik untuk seluruh lahan binaan pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah serta Badan Penyuluh Pertanian Kabupaten Morowali melalui tim Penyuluh Pertanian Lapangan.
Sertifikasi ini memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ketat, tetapi juga diproduksi dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, menjamin konsumen bahwa mereka mendapatkan produk yang aman dan ramah lingkungan.
SRI (System of Rice Intensification) Organik adalah metode bertani yang berfokus pada penggunaan teknik intensifikasi tanpa bahan kimia sintetis. SRI mengutamakan pengelolaan tanah, air, tanaman, dan lingkungan secara lebih alami dan efisien. Metode ini meningkatkan produktivitas padi dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Lama waktu produksi padi dengan metode SRI Organik biasanya berkisar antara 100-130 hari, tergantung pada varietas padi dan kondisi iklim setempat. Dari penanaman hingga panen, diperlukan waktu sekitar 3-4 bulan. Metode ini juga terbukti dapat meningkatkan hasil panen hingga 50-100% dibandingkan metode konvensional, meskipun menggunakan bibit dan air lebih sedikit.
Melalui pembinaan PT Vale, petani lokal dapat memproduksi pangan berkualitas tinggi yang memenuhi standar ketat dari lembaga sertifikasi. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk mengadopsi dan mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. []